Bantul – PCM Bantul menggelar kegiatan silaturahmi dan pengajian dengan tema “Peran Masjid Dalam Mengoptimalkan Potensi Ekonomi Jamaah”, Jumat (12/9/2025). Acara ini mengundang Pengurus Takmir Masjid se-PCM Bantul dan  menghadirkan narasumber Ustadz Abdul Rahman Hantiar, perwakilan Majelis Ekonomi Takmir Masjid Jogokaryan, Yogyakarta.

Kegiatan dibuka dengan sambutan Ketua PCM Bantul, Drs. H. Sumarno, M.A., yang menyampaikan apresiasi dan harapan agar acara ini menjadi inspirasi bagi jamaah serta takmir masjid dalam menggerakkan potensi ekonomi umat. “Semoga dari sharing pengalaman ini, kita semua bisa mengambil manfaat untuk kemaslahatan jamaah,” ujar Sumarno.

Dalam pemaparannya, Ustadz Abdul Rahman Hantiar menekankan pentingnya peran masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat. Ia menyampaikan bahwa Takmir Masjid Jogokaryan telah lama menjalankan program-program ekonomi berbasis jamaah dengan hasil yang nyata.

“Program ekonomi jamaah yang digagas takmir masjid tidak hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan umat, tetapi juga menjaga kekokohan shaf jamaah,” ungkapnya.
Ditambahkan, bahwa setiap aktivitas usaha diarahkan agar jamaah tetap terikat dengan masjid, hadir dalam ibadah berjamaah, serta tumbuh dalam semangat ukhuwah dan kemandirian ekonomi. Dengan begitu, masjid bukan hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan yang menjaga persatuan barisan umat.

Salah satu contoh nyata adalah ATM Beras, yang dibuka menjelang salat berjamaah. Jamaah yang ingin mengambil beras diarahkan untuk terlebih dahulu mengikuti salat berjamaah. Program ini berhasil menumbuhkan semangat spiritual sekaligus kepedulian sosial.

“Takmir Masjid Jogokaryan saat ini membina 144 pelaku usaha jamaah, terdiri dari 110 sektor kuliner dan 34 sektor non-kuliner. Semua program diarahkan untuk mendukung kesejahteraan jamaah, agar kembali ke masjid dan memahami fiqih muamalah,” jelas Hantiar.

Lebih lanjut, ia memaparkan konsep dasar pemberdayaan ekonomi jamaah yang dijalankan Masjid Jogokaryan, yakni:

  1. Pemetaan – mengidentifikasi potensi ekonomi jamaah di wilayah masjid.
  2. Pembinaan – memberikan pendampingan berdasarkan database jamaah yang sudah dipetakan.
  3. Pemberdayaan – mendorong usaha dan bisnis jamaah melalui program terarah.

Metode pemberdayaan ini dilakukan dengan pendekatan aksi, promosi, dan donasi, termasuk konten dakwah yang disisipkan dengan ajakan berbagi. Menurut Hantiar, keberhasilan program tersebut terwujud karena adanya jamaah yang menjadi ujung tombak keberlangsungan kegiatan,.dan terkadang menjadi ujung tombok.

“Dari masjid yang dulunya sekadar tempat singgah, kini menjadi destinasi umat untuk belajar, beribadah, sekaligus berdaya secara ekonomi,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris PCM Bantul, HM. Munawir, menambahkan bahwa semangat pemberdayaan ekonomi jamaah diharapkan dapat berkembang di 86 masjid dan mushala yang berada di bawah naungan PCM Bantul. “Kita dorong bersama agar gerakan ekonomi jamaah ini bisa berjalan di seluruh masjid,” ujarnya.

admin

By admin

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *