PERJUANGAN DAKWAH MUHAMMADIYAH CABANG BANTUL
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bantul merupakan salah satu diantara 20 Pimpinan Cabang Muhammadiyah yang berada di Kabupaten Bantul. Berlokasi di pusat jantung Kota Bantul menjadikan Cabang Bantul benar-benar menjadi cabang yang strategis secara geografis. Muhammadiyah Cabang Bantul sendiri memiliki pusat dakwah di komplek Gedung Muhammadiyah di Jl. Jendral Ahmad Yani, Nyangkringan, Bantul. Gedung Muhammadiyah ini juga sekaligus sebagai komplek perkantoran bagi Ortom, kantor BMT El Bummi 381 dan kantor KL Lazismu Bantul Kota yang sudah beberapa tahun terakhir ini mendapatkan predikat sebagai KL Lazismu terbaik se-DIY. Di lantai atas gedung, terdapat mushola, aula serta kantor PCM, PCA, PCPM, PCNA dan PC IPM Bantul.
Muhammadiyah Cabang Bantul yang memiliki kondisi geografis berupa perkotaan, persawahan dan juga pedesaan membuat Cabang Bantul memiliki kultur yang semakin beragam. Terdiri dari 7 Ranting Muhammadiyah dan delapan Ranting Aisyiyah yang tersebar di 5 kelurahan. Yakni Ranting Muhammadiyah Bantul Kota, Bantul Barat, Ringinharjo, Kadirojo, Serut, Trirenggo, dan Ranting Muhammadiyah Sabdodadi.
Sedangkan untuk Aisyiyahnya memiliki 8 ranting dengan satu ranting tambahan yakni ranting Aisyiyah Bantul Timur.
PCM Bantul memiliki jumlah anggota yang tercatat ber NBM sebanyak 2.913 orang. Dalam proses pemenangan DPD RI Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, PCM Bantul bisa turut menymbangkan suara sebanyak 8.866 suara melebihi jumlah warga Muhammadiyah yang memiliki NBM. Sehingga bisa diketahui jumlah warga Muhammadiyah serta simpatisan Muhammadiyah kurang lebih sebanyak 8 ribu orang.
Jika kita menelisik secara jauh di masa lalu, diketahui PCM Bantul merupakan reinkarnasi perubahan dari Cabang Gesikan yang pada tahun 1948 berubah menjadi cabang Bantul yang dibuktikan dengan SK dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan ditandatangani oleh Ki Hadikusumo sebagai ketua PP Muhammadiyah kala itu.
Dalam misi dakwah islam yang berkemajuan, PCM Bantul melakukan dakwahnya dengan cara cara yang menggembirakan dan bisa menarik hati jamaah. Banyak kajian-kajian rutin yang dilaksanakan seperti kajian Ahad Pagi atau jamaah sering menyebutnya dengan Pengajian Ahad Legi karena rutin dilaksanakan setiap Ahad Legi. Kajian ini sudah dilaksanakan sejak tahun 1998 bertempat di Masjid Ar. Fachrudin komplek SMA Muhammadiyah Bantul dengan jamaah yang terdiri dari unsur Muhammadiyah dan Aisyiyah di tingkat Ranting, AMM, serta jamaah masjid dan simpatisan Muhammadiyah.
Dalam kajian Ahad Legi ini, dibahas banyak sekali tema tema keislaman dan keMuhammadiyahan, bakan sering juga menghadirkan pemateri-pemateri dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Kajian Rutin Ahad Legi
Selain itu, PCM Bantul juga memiliki kajian tadarus dan pelatihan tahsin rutin setiap malam ahad, kajian ini dilaksanakan secara mobile dari masjid-ke masjid di Cabang Bantul. Kajian dimulai dengan tadarus bersama, dilanjut dengan Tahsin atau belajar cara membaca Al Qur’an yang baik dan benar, dan terakhir yaitu kultum. Dengan pelatihan Tahsin ini, diharapkan bisa sebagai bentuk peningkatan kapasitas para mubaligh Muhammadiyah dalam mendalami bacaan Al Qur’an secara baik dan benar.
Untuk memperkuat para mubaligh mubaligh Muhammadiyah, PCM Bantul melalui majelis Tabligh bersinergi bersama dengan KL Lazismu Bantul Kota untuk memberikan penguatan sekaligus pelatihan kepada para mubaligh di tingkat Cabang, Ranting serta tingkat Masjid.
Pengajian ini rutin dilaksanakan bersama minimal sebanyak satu tahun 2 kali. Kegiatan yang dikemas bersama dengan pembinaan Takmir Se-cabang Bantul ini sering menghadirkan ustad-ustad dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah untuk membahas mengenai fikih fikih ibadah seperti fiqih zakat, fiqih puasa, ibadah Qurban, penyesuaian waktu subuh serta yang belum lama ini yaitu pembahasan mengenai sistem penanggalan kalender Hijriah Global Tunggal.
Selain itu, PCM Bantul bersama KL Lazismu Bantul Kota juga sering mengundang Juleha atau Juru Sembelih Halal Indonesia untuk memberikan pelatihan tentang tata cara penyembelihan hewan qurban yang baik dan benar sesuai dengan syariat islam. Selain itu, dalam pembinaan mubaligh dan takmir masjid tersebut juga dibagikan buku kultum, jadwal imsakiyah, sabun cuci tangan untuk jamaah masjid, masker saat covid 19 dahulu, serta pendataan jamaah dhuafa dan penjadwalan program bersih-bersih masjid.
Pelatihan penyembelihanh hewan qurban
Sejenak kembali tiga tahun yang lalu di masa pandemi covid 19 melanda, dimana dakwah persyarikatan sedikit berhenti sejenak, namun dengan semangat yang membara dari golongan muda yaitu AMM Cabang Bantul untuk terus menggelorakan dakwah, maka dibuatlah sebuah studi di kantor PCM Bantul yang digunakan untuk memberikan kajian secara daring melalui kanal youtube. Studio tersebut diresmikan langsung oleh Ketua PCM Bantul kala itu Bapak Drs. Barmawi. Total lebih dari 55 episode telah tayang setiap malam jumat.
Episode Studio Dakwah PCM Bantul bersama AMM Cabang Bantul
Dalam rangka memperkuat mubaligh di cabang Bantul, pada tanggal 18 Mei 2023 secara resmi dibentuk Korps Mubaligh PCM Bantul melalui SK nomor 008/KEP/IV.0/D/2023. Para korps Mubaligh tersebut diberikan seragam berupa Jasko atau jas koko yang digunakan saat memberikan tausiah-tausiah dari masjid ke masjid.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bantul juga terus berkomitmen mencerdaskan para generasi penerus persyarikatan dan bangsa ini melalui pelatihan baca tulis Al Qur’an di AUM Sekolah seperti TPA di SD Muhammadiyah Bantul Kota, SD Muhammadiyah Pepe serta SD Muhammadiyah Serut, dimana di sekolah tersebut para siswa diajarkan baca tulis Al Qur’an. Selain itu, PCM Bantul bersama KL Lazismu Bantul Kota juga berkomitmen mencetak kader kader Muhammadiyah yang islami dan Qur’ani melalui Sekolah Mentari. Sekolah mentari ini diinisiasi oleh KL Lazismu Bantul yang awalnya dilaksanakan untuk membina anak yatim korban Covid 19. Dimana dalam pembinaan tersebut anak anak diajarkan cara baca tulis Al Qur’an, tata cara sholat, bahasa arab, kemuhammadiyahan serta pelajaran islam lainnya. Seiring berjalannya waktu, ternyata anak anak tersebut banyak yang bercerita kepada teman-temannya hingga banyak yang mendaftar untuk ikut. Akhirnya dibentuklah sekolah mentari ini.
Di sekolah mentari ini, santri yang dari keluarga dhuafa selain mendapatkan pelajaran di sekolah mentari mereka juga mendapatkan beasiswa berupa tabungan yang akan ditransferkan sesuai dengan kehadiran mereka, hal tersebut dilakukan agar anak anak semangat dalam belajar tidak hanya ingin menerima uang saja. Sedangkan bagi santri yang berasal dari keluarga yang mampu maka tidak mendapatkan beasiswa tabungan. Sekolah mentari ini dilaksanakan setiap ahad kedua dan ahad terakhir setiap bulannya. Para tenaga pengajar sekolah mentari juga mendapatkan uang transport berupa tabungan juga di BMT EL Bummi 381 Bantul sebagai wujud terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.
MEMASTIKAN RODA DAKWAH ITU UNTUK TERUS BERJALAN
Muhammadiyah Cabang Bantul yang terus berkomitmen dalam menyampaikan dakwah islam yang berkemajuan tentunya juga harus didukung dengan SDM yang baik serta sistem kepengurusan yang baik pula. Dalam proses pembentukan kepengurusan, sesuai dengan AD ART Muhammadiyah, pengurus dibentuk melalui Musyawarah Cabang (Musycab), jika ditelisik jauh ke belakang melalui data dan SK PCM maka pada tahun 2023 lalu merupakan musycab yang ke 15.
Ketua PCM Bantul dari masa ke masa
Adapun data ketua dari masa kemasa juga ditemukan yaitu;
1. Drs. H. Mahmudi ketua periode 1980-1985,
2. HM Affandi 1985-1995,
3. Jamaluddin 1995-2000,
4. Masyhudi 2000-2010,
5. Drs. Barmawi 2010-2020,
dan dari hasil Musycab ke 15 yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2023 pasca di SMK Muhammadiyah 1 Bantul tepat 4 bulan pasca Musyda PDM Bantul dilaksanakan, maka dihasilkan ketua PCM Bantul periode 2022 2027 yaitu Drs. H. Sumarno, M.A. dengan sekretaris H. Munawir, M
Sesuai dengan AD ART dan untuk membantu kerja ketua dan sekretaris maka dibentuk juga majelis dan lembaga yaitu :
- Majelis Dikdasmen dan PNF
- Majelis Tabligh
- Majelis Pengkaderan dan Sumberdaya Insani
- Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
- Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
- Majelis Ekonomi
- Majelis Pemberdayaan Masyarakat
- Majelis Lingkungan Hidup
- Majelis Pustaka dan Informasi
- Lazismu
Majelis majelis tersebut dipimpin oleh ketua yang merupakan kader dan berdomisili di lingkup Cabang Bantul. Para ketua majelis dan lembaga di SK dan serta aktif melaksanakan kegiatan kegiatan di lingkup Cabang Bantul. Selain itu, berdasarkan hasil muktamar Muhammadiyah di Solo, maka ketua PCA Bantul Hj. Rokhini, M.Pd diberikan SK sebagai ex-officio PCM Bantul.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bantul juga diperkuat dengan kader kader muda yang bergabung di dalam Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah serta Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Sedangkan untuk ibu ibu bersatu padu di dalam Aisyiyah baik di tingkat cabang maupun ranting.
Selain itu, di Cabang Bantul terdapat satu organisasi di luar ORTOM yang juga memiliki fungsi pengkaderan sekaligus dakwah Muhammadiyah. Organisasi ini berana “Mitrodikromo”. “Mitro” yang berarti “Teman” dan “Dikromo” berarti “Dinikahi”. Mitrodikromo ini beranggotakan para kader kader muda dari Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah yang memutuskan untuk menikah bersama. Menurut cerita salah satu anggota yang sudah cukup senior, Mitrodikromo di bentuk sekitar tahun 2000 dengan anggota para AMM yang baru saja menikah. Karena baru saja menikah, banyak yang bingung dikarenakan jika melanjutkan ke AMM, mereka sudah banyak yang menikah dan memiliki jarak usia yang sedikit berbeda dengan anggota AMM yang lainnya, namun jika masuk ke PCM usianya masih terlalu muda. Sehingga tercetuslah pembentukan Mitrodikromo ini.
Tercatat sampai saat ini Mitrodikromo sudah memiliki anggota yang sangat banyak, bahkan para pendiri Mitrodikromo saat ini banyak yang menjadi Ketua Majelis di PCM Bantul dan masih aktif juga di grup Mitrodikromo. Dari para kader PM dan NA yang menikah bersama, kini telah mencetak banyak kader-kader muda yang kelak akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan di Muhammadiyah. Pertemuan Mitrodikromo ini rutin dilaksanakan satu bulan sekali dengan memutar dari rumah-ke rumah.