Rasullah menyampaikan ke para sahabat bahwa jika kau mau bersedekah tahan pokoknya kemudian sedekahkan hasilnya. Hal ini disampaikan Dr. Yuli Utami, S.Ag., M.Ec Majelis Pendayagunaan Wakaf PWM DIY pada kegiatan Kajian Ahad Legi PCM Bantul (10/11/2024) di Masjis AR. Fachrudin Kompleks SMA Muhammadiyah Bantul.
Lebih lanjut Yuli Utami menyampaikan wakaf adalah sodaqoh. ” Wakaf merupakan sodaqoh maka harta wakaf yang diserahkan adalah harta yang terbaik,” ungkap Yuli Utami.
Dijelaskan dalam memproses wakaf menggunakan metode istihsan yaitu cara memperhitungkan atau mencari hukum suatu masalah agar lebih baik dengan sebab tertentu selama hal itu tidak melanggar syariat islam. Dasar wakaf ini mengambil dan menelusuri dari Al-Quran dan As-sunnah. Diharapkan wakaf menjadi wakaf produktif yaitu menghasilkan manfaat dan tidak harus dalam bentuk uang tetapi kebermanfaatan bagi umat.Dengan demikian, masjid makmur dan masjid menjadi kaya, karena mengembangkan wakaf menjadi produktif.
Yuli Utami memceritakan Muhammadiyah dibesarkan Kh. Ahmad Dahlan dengan mengumpulkan wakaf. Salah satu cara adalah dengan melelang aset pribadi kepada para sahabat untuk membiayai amal usaha yang dikelola. Hasil lelang terkumpul dana yang dapat digunakan untuk mendukung dakwah dan mengelola aset yang dimiliki. Kesadaran dan keikhlasan dalam mengembangkan wakaf dan amal usaha, maka aset pribadi K.H Ahmad Dahlan yang dilelang tidak diambil oleh para sahabat tetapi dikembalikan kepada K.H Ahmad Dahlan . Wakaf yang dirintis K.H Ahmad Dahlan dan para sahabat di awal berdirinya Muhammadiyah berkembang dan memiliki manfaat tidak hanya bagi persyarikan Muhammadiyah saja namun juga bermafaat bagi masyarakat dan negara Indonesia bahkan internasional.

dikdo

By dikdo

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *