Bantul – Bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, di mana pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan pintu neraka ditutup serapat-rapatnya. Hal ini menunjukkan betapa Maha Pengampunnya Allah SWT, yang senantiasa mengampuni dosa-dosa umat-Nya. Keistimewaan bulan Ramadhan juga terletak pada pelipatgandaan pahala bagi setiap amal kebaikan yang dilakukan.

Hajir Ahmad, seorang mubaligh hijrah mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), mengingatkan jamaah akan hal ini dalam kajian setelah sholat subuh di Masjid Nurul Hidayah Karanggayam Bantul, Minggu, (09/03/2025).

Mengutip hadits Qudsi, Hajir Ahmad menyampaikan tiga kondisi di mana Allah SWT memberikan ampunan-Nya:
1. Wahai anak Adam, jika engkau memiliki dosa dan memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu.
2. Wahai anak Adam, jika dosamu mencapai setinggi langit dan bumi, Aku akan mengampunimu.
3. Jika dosa-dosamu seluas bumi, dan engkau datang kepada-Ku, maka Aku akan datang pula mengampuni dosamu.

Kisah Nabi Adam AS yang bertaubat atas kesalahannya menjadi bukti nyata betapa Allah SWT Maha Penerima Taubat. Taubat Nabi Adam AS, yang diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 23, yaitu rabbanâ dhalamnâ anfusana wa il lam taghfir lanâ wa tar-ḫamnâ lanakûnanna minal-khâsirîn. (“Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.”)

Hajir mengajak jamaah menjadikan ramadhan ini sebagai kesempatan untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.
Di akhir kajiannya, Hajir Ahmad menekankan bahwa Allah SWT mengajarkan umat-Nya untuk memberi maaf dengan kasih sayang. Sebagai umat Muslim, sudah sepatutnya kita mengamalkan ajaran ini dengan memberikan maaf kepada sesama yang bersalah, disertai dengan kasih sayang.

dikdo

By dikdo

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *