Ramadan: Momentum Raih Taqwa dan Keistimewaan di Sisi Allah SWT

Bantul – Ustaz Minhaj Syahid Fillah dalam ceramahnya di Masjid Nurul Hidayah, Karanggayam, Bantul, pada Jumat (14/3/2025). Dalam kultum ini, disampaikan pentingnya meraih takwa dan memanfaatkan keutamaan bulan Ramadan. Bulan Ramadan, sebagai bulan yang penuh kemuliaan, merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas diri di hadapan Allah SWT.

“Tujuan utama Allah SWT menetapkan bulan Ramadan adalah untuk menjadikan kita sebagai hamba-hamba yang bertakwa. Orang yang paling merugi adalah mereka yang tidak mampu meraih takwa. Tidak ada kemuliaan yang lebih tinggi daripada takwa,” ujar Ustaz Minhaj Syahid Fillah.

Beliau mengutip Imam Asy-Syaukani yang mengingatkan bahwa harapan besar tanpa usaha adalah sia-sia. Oleh karena itu, bulan Ramadan yang istimewa ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kualitas diri dan meraih keistimewaan di sisi Allah SWT.

Ustaz Minhaj Syahid Fillah menjelaskan bahwa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas iman dan menjadi hamba yang muttaqin. Salah satu contohnya adalah dengan meneladani Rasulullah SAW yang senantiasa beritikaf di 10 malam terakhir Ramadan.
“Itikaf adalah salah satu bentuk ikhtiar untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,” jelasnya.
Berikut adalah 3 amalan utama yang dicontohkan Rasulullah SAW saat itikaf:

1. Memperbanyak Ibadah:

Rasulullah SAW mengisi waktu itikafnya dengan memperbanyak shalat sunnah, seperti tahajud, witir, dan shalat sunnah lainnya. Beliau juga memperbanyak membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa. Inti dari itikaf adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga segala bentuk ibadah sangat dianjurkan.

2. Menjauhi Perkara Sia-Sia:

Selama itikaf, Rasulullah SAW menjauhi segala bentuk percakapan yang tidak bermanfaat dan mengurangi interaksi dengan urusan duniawi. Tujuannya adalah agar hati dan pikiran fokus sepenuhnya pada ibadah.

3. Fokus pada Malam Lailatul Qadar:

Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh dalam itikaf, terutama di 10 malam terakhir Ramadan, karena mengharapkan malam Lailatul Qadar. Beliau memperbanyak doa dan ibadah di malam-malam tersebut, dengan harapan meraih keberkahan Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, dan merupakan kesempatan emas bagi umat Islam untuk meraih ampunan dan rahmat Allah SWT.

Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya, meningkatkan ketakwaan, dan meraih rida Allah SWT.