PCM/PCA Bantul. – Masjid Raya Al-Falah Sragen, yang dikenal dengan slogan “Masjid Ramah Segalanya,” menjadi sorotan berkat pendekatannya yang unik dalam memakmurkan masjid dengan melibatkan generasi muda. Pada Sabtu, (27/07/25), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Bantul melakukan kunjungan studi tiru ke masjid Al falah Sragen dengan memboyong 180 takmir masjid.  

Masjid Al-Falah dipilih karena keberhasilannya sebagai masjid percontohan yang seluruh aktivitas hariannya dikelola oleh anak muda. Dengan prinsip 3M—Melayani, Menggembirakan, dan Mencerahkan—takmir masjid ini menjalankan tugas secara penuh waktu, benar-benar meluangkan waktu untuk mengurus masjid tanpa menunggu waktu luang.

Masjid Al-Falah memiliki takmir yang bekerja 24 jam sehari. Romadhon Khoirudin al Fath, salah satu imam muda (imam yang ke 4) di Masjid Al-Falah, mengatakan bahwa kaderisasi anak muda sangat penting untuk menjaga moral mereka. “Masjid harus menjadi benteng pertahanan moral anak muda, karena potensi mereka akan hilang jika tidak dimanfaatkan,” ujarnya.

Tak hanya itu, masjid ini juga menyediakan fasilitas yang ramah bagi anak-anak, pemuda, dan musafir. Mereka menyediakan penginapan dan makanan gratis, serta membuka layanan konsultasi bagi jamaah.

Berikut adalah enam strategi yang diterapkan Masjid Al-Falah agar anak muda tertarik dan aktif di masjid:

  1. Konsumsi yang Memadai
    Romadhon menyebutkan, “Anak muda tidak suka terlalu banyak nasihat, tapi lebih suka ‘nasihot’ (nasi hangat).” Dengan humor ini, ia menekankan pentingnya logistik sebelum diskusi dimulai. “Kalau rapat, jangan di masjid, tapi di restoran.”
  2. Fasilitas Wi-Fi
    Masjid menyediakan Wi-Fi, sehingga para pemuda bisa tetap terhubung dengan dunia digital sembari berada di lingkungan masjid. “Daripada nongkrong di kafe, lebih baik wifian di masjid agar pergaulan lebih terjaga,” kata Romadhon.
  3. Fasilitas Rekreasi
    Masjid Al-Falah sering mengajak pemuda untuk rekreasi sambil belajar agama, seperti piknik dari masjid ke masjid. Bahkan, area bermain bagi anak-anak pun tersedia.
  4. Penggajian Imam
    Masjid ini mempekerjakan lima imam tetap yang semuanya berusia di bawah 30 tahun dan digaji dua kali UMR. Romadhon menekankan, “Mengurus masjid harus ikhlas, tapi imam juga butuh digaji untuk kebutuhan hidup.”
  5. Diskusi Sambil Ngopi
    Romadhon mengakui bahwa diskusi ringan sambil ngopi sering dilakukan oleh anak muda untuk mencari inspirasi. “Diskusi di kafe membawa nuansa baru dan lebih menyenangkan bagi mereka.”
  6. Dicarikan Jodoh
    Menariknya, masjid ini juga membantu mencarikan jodoh bagi pemuda yang sudah siap menikah melalui masjid-masjid mitra. Hal ini dimaksudkan agar para pemuda terhindar dari perbuatan yang tidak diinginkan.

Untuk mendukung keberlangsungan program masjid, Al-Falah juga memiliki Al-Falah Mart dan Hidro Mart. Romadhon menegaskan bahwa masjid bukan hanya soal bangunan, tapi juga tentang membangun jamaah. “Jangan sampai hanya pinter bangun masjid, tapi lupa bangun jamaahnya.”

Ketua PCM Bantul, H. Sumarno, MA , mengharapkan setelah kunjungan studi tiru ini , para takmir mendapatkan insight dan semangat baru dalam rangka ikhtiar memakmurkan masjid ditempat masing masing.

admin

By admin

Berita Terkait

One thought on “Studi Tiru ke Masjid Al-Falah Sragen, PCM Bantul Boyong 180 Takmir Masjid”
  1. PCM Bantul emang keren, selalu berinisiatif dan berupaya mengembangkan kiprah dengan kegiatan2 yg bermanfaat untuk jamaah. Semangat PCM Bantul, kami PCA siap mendukung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *