Bantul – Momen Idul Fitri, Jamaah Masjid Nurul Hidayah Karanggayam, Bantul dengan penuh semangat dan khidmat melaksanakan sholat ied di Lapangan MTSn Bantul, Senin (31/03/2025). Penceramah pada kesempatan, Wakil Direktur IV Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Ustadz Andi Mujahid, SE.I, mengawali khotbahnya dengan kumandang takbir yang menggema, menandakan rasa syukur dan ketaatan kepada Allah SWT. Dilanjutkan dengan ajakan untuk konsisten dalam menjaga kejujuran dan akhlak mulia.
Ustadz Andi menyampaikan bahwa takbir bukan hanya sebuah ucapan, tetapi juga menjadi bukti ketundukan kita sebagai hamba Allah. “Takbir mengingatkan kita bahwa kita adalah makhluk yang lemah, tiada daya dan kekuatan kecuali atas izin Allah. Takbir menghapuskan sifat takabur, keangkuhan, dan kesombongan dalam diri kita, serta menjadikan kita pribadi yang tawadu,” ujarnya.

Ustadz Andi mengajak jamaah untuk menjaga kualitas iman, dengan menjadikan takbir sebagai pemicu kesadaran akan pentingnya ketakwaan. Dalam penjelasannya, Ustadz Andi mengutip ayat Al-Qur’an dari Surah An-Nahl (QS. 16:92), yang mengingatkan umat agar tidak seperti orang yang menguraikan benang yang sudah dipintal dengan kuat. “Kita harus menjaga kesatuan dan kejujuran, serta tidak menjadikan sumpah dan perjanjian sebagai alat penipu,” katanya.
Lebih lanjut, Ustadz Andi mengungkapkan keprihatinannya tentang pentingnya kejujuran, terutama dalam kepemimpinan. Ia menekankan tiga sikap yang seharusnya dijalankan secara konsisten dalam kehidupan umat Islam:
- Kejujuran: “Rasulullah SAW mengajarkan bahwa kejujuran membawa kebaikan dan mengarah pada surga. Sebaliknya, kebohongan akan membawa keburukan,” ujarnya, mengingatkan jamaah untuk menjauhi sikap bohong.
- Tobat dan Pengampunan: Ustadz Andi juga mengutip Surah Al-Imran (QS. 3:135), yang mengajarkan agar setiap umat yang melakukan dosa segera mengingat Allah dan memohon ampunan-Nya tanpa melanjutkan perbuatan dosa tersebut.
- Akhlak Mulia: Dalam bagian akhir khotbah, beliau mengingatkan pentingnya berakhlak mulia dalam kehidupan bermasyarakat. “Mukmin yang terbaik adalah yang memiliki akhlak terbaik,” ujarnya, mengutip hadis riwayat Tirmidzi. Menjaga akhlak yang baik adalah kunci membangun keharmonisan dalam keluarga, masyarakat, dan umat manusia secara umum.
Sebagai penutup, Ustadz Andi mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa menjaga ketakwaan dan keimanan, sebagai buah dari ibadah Ramadan. “Dengan keimanan dan ketakwaan, Allah akan memberikan berkah-Nya, baik dari langit maupun bumi, seperti yang dijelaskan dalam Surah Al-A’raf (QS. 7:96),” tambahnya.

Setelah pelaksanaan shalat Idul Fitri, jamaah melanjutkan dengan saling berjabat tangan dan memaafkan satu sama lain, melengkapi rangkaian ibadah Ramadan dengan saling mempererat tali persaudaraan. “Ini adalah bagian dari rangkaian ibadah Ramadan, saling memaafkan untuk membersihkan hati dan mempererat tali silaturahmi,” tutur Ketua Takmir Masjid Nurul Hidayah Karanggayam, Muhammad Farid Hadianto.
Sebagai bagian dari refleksi diri, hari kemenangan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan, terutama dalam membangun karakter umat yang beriman dan bertakwa.